Tips Sukses Mengerjakan Soal-soal IPA (Biologi, Fisika, Kimia)
OPINI | 14 January 2013 | 14:28 Dibaca: 2367 Komentar: 0 0
Untuk siswa dan siswi
sekolah dasar dan sekolah menengah, setelah bersungguh-sungguh belajar,
sudahkah kalian siap menghadapi tes atau ujian?
Mengerjakan soal tes/ujian itu
akan terasa mudah jika kalian menguasai bahan ujinya, dan tes/ujian itu
akan terasa sangat tulis ketika kalian belum/tidak menguasai bahan
ujianya. Nah, apa sajakah langkah yang bisa ditempuh untuk meraih sukses
dalam tes/ujian. Setelah kalian bersungguh-sungguh belajar, inilah
caranya. Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan tentang Tips Sukses
Belajar IPA, yang akan memaparkan sedikit tips untuk menaklukkan
soal-soal tes/ujian IPA. Semoga bermanfaat. Nah, berikut ini tips sukses
untuk mengerjakan soal-soal IPA :
1. Mulailah seluruh kegiatan dengan doa. Semoga Dia membimbing kita dalam kegiatan tersebut.
2. Buang
jauh-jauh setiap niat dan kesempatan untuk berbuat tidak jujur dan
curang dalam mengerjakan soal-soal nanti. Mengerjakan dengan jujur
sesuai kemampuan yang dimiliki itu lebih baik dan lebih utama
dibandingkan mengerjakan dengan cara tidak jujur dengan cara, alasan,
dan tujuan apapun. Kejujuran itu adalah modal utama meraih kebahagiaan.
Nantinya yang akan merasakan dampaknya adalah diri sendiri. Awal
pembentukan karakter yang mulia bisa jadi berawal disini.
3. Menyiapkan
energi yang cukup untuk berfikir. Usahakan sebelum tes/ujian kalian
sudah makan/sarapan. Berfikir itu memerlukan energi yang cukup besar
untuk kerja otak, jadi bantulah tubuh kalian sendiri dengan menyediakan
nutrisi yang cukup.
4. Menyiapkan
seluruh perlengkapan tes/ujian dengan baik, yakinkan bahwa di tempat
alat tulismu sudah tersedia : bolpoin, pensil, penghapus, rautan pensil,
penggaris. Minimal ada alat-alat itu.
5. Akan lebih baik membawa alat penunjuk waktu (jam tangan) agar bisa memperhitungkan waktu dalam mengerjakan soal.
6. Selalu
awali mengisi lembar jawab dengan melengkapi identitas. Menuliskan
nama, kelas, dll. kelihatannya sepele, namun jika sampai lupa bisa
berakibat fatal. Jadi jangan sampai hal ini nantinya akan menyulitkan
kalian.
7. Setelah
menerima soal, periksa dengan baik keutuhan dan kelengkapan soal,
tentang jumlah halamannya, cetakannya, dan jumlah soalnya. Sempatkan
melihat sekilas tipe-tipe soalnya.
8. Mulailah
mengerjakan soal. Baca dengan teliti petunjuk umum untuk mengerjakan
soal. Jika menemukan soal yang tidak jelas/tidak lengkap segera laporkan
kepada pengawas.
9. Perhitungkan
antara jumlah soal dan waktu yang disediakan, perkirakan untuk setiap
soal memerlukan waktu berapa menit, usahakan menggunakan waktu seefisien
mungkin.
10. Mulailah mengerjakan dari soal-soal yang dianggap mudah, lewati dulu soal yang dirasa sulit atau sangat sulit.
11. Setelah
selesai mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah, mulailah mengerjakan
soal yang agak sulit, sulit, atau sangat sulit dengan mempertimbangkan
waktu yang tersedia. Jangan terpaku pada salah satu soal yang terasa
sangat sulit sehingga membuang banyak waktu. Khusus untuk soal yang
sangat sulit, sempatkan untuk mencatatnya di lembar kertas buram (untuk
mencoba mengerjakan lagi/mencari jawabannya setelah tes/ujian selesai)
12. Untuk
soal-soal yang perlu mengerjakan dalam waktu lama, seperti soal
hitungan yang proses mengerjakannya bertingkat dan memerlukan banyak
rumus dan hitungan, kerjakan dengan sungguh-sungguh dengan
mengoptimalkan waktu. Jika merasa bisa/mungkin untuk mengerjakannya,
kerjakan dengan serius sampai menemukan jawaban yang tepat. Jangan dulu
beralih ke soal lain, agar fokus dalam mengerjakan. Karena, jika belum
selesai mengerjakan lalu beralih ke soal lain, untuk mengerjakannya lagi
perlu mengulang lagi dari awal.
Untuk soal Biologi :
13. Jika
soal itu berupa kalimat, bacalah dengan teliti maksud dari
pertanyaannya, pahami betul-betul tentang apa yang ditanyakan. Jika
perlu ulangi beberapa kali sampai benar-benar bisa memahami maksud
pertanyaan tersebut. Kemudian untuk jawaban, pilih atau jawab yang
benar-benar ‘nyambung’ dengan kalimat di soal.
14. Jika
pertanyaan atau pilihan jawaban itu berupa istilah biologi/bahasa
latin/Yunani, ingat-ingat betul arti atau maknanya. Kaitkan suatu
istilah itu dengan kata yang bisa membuatmu ingat. Contoh : Organ yang
merupakan bagian sistem peredaran darah adalah … (a.intestine, b.femur,
c.cor, d.bisep, e.trachea). untuk menjawabnya, kalian harus memahami
istilah latin untuk setiap organ. Kunci : ingat istilah di bidang
kedokteran – kardiologi (yang berhubungan dengan jantung), jadi pilihan
jawabannya adalah : cor.
15. Hati-hatilah untuk soal yang mengandung kata “kecuali” atau “tidak”.
Pahami betul-betul makna kalimat dalam soal. Jangan terburu-buru
memberi jawaban sampai benar-benar bisa memahami maksud dari soal yang
disampaiikan, sekali lagi hati-hati, jangan sampai terkecoh.
16. Jika
soal berupa diagram/grafik, satu-satunya cara adalah kalian bisa
membaca diagram/grafik. Pahami betul-betul informasi yang disampaikan
melalui tabel, kemudian jawablah sesuatu dengan kalimat pertanyaan yang
disesuaikan dengan tabel. Jadi, sebelumnya belajarlah dahulu membaca
diagaram/grafik. Diagram/grafik yang ditampilkan di soal bisa berupa
lingkaran, batang, garis, atau yang lain. Pahami betul-betul bentuk dan
angkanya.
17. Jika
soal/jawaban berupa tabel, pahami informasi yang disampaikan melalui
tabel tersebut. Bacalah dengan teliti tiap-tiap kolomnya. Kaitkan dengan
tepat tiap kotak antara kolom (vertical) dan baris (horizontal) dalam
tabel.
18. Jika
soal/jawaban berupa gambar. Pahami betul maksud/informasi dari gambar
tersebut. Jika gambar kurang jelas, tanyakan pada guru/pengawas. Jangan
sampai keliru/salah memahami gambar dalam soal. Dalam sebuah soal, bisa
jadi informasi utama itu berada di dalam gambar yang disajikan, jadi
telitilah dalam memahami gambar. Namun, bisa juga jika dalam soal
tersebut gambarnya adalah sebuah pengecoh atau jebakan saja. Jadi,
telitilah melihat dan memahami gambar.
19. Jika
dalam soal diminta untuk memberi keterangan pada gambar, pahami
betul-betul nama-nama bagian dalam gambar. Jika memungkinkan, bayangkan
bentuk asli dari gambar tersebut, seolah-olah kalian bisa melihat
sendiri tiap-tiap bagian tersebut, kemudian perlahan-lahan ingat nama
bagian-bagiannya, dan juga fungsingya.
20. Jika
soal berupa skema/siklus/atau jaring-jaring, kalian bisa menggunakan
logika (sesuatu yang paling masuk akal), namun yang lebih utama adalah
kalian benar-benar memahami skema/siklus/jaring-jaring tersebut. Namun
sebagai alternatif, gunakanlah logika kalian.
21. Jika
dalam soal diminta memilih pernyataan yang benar, carilah dulu
pernyataan yang salah. Pilihan yang salah itu dijadikan sebagai patokan
untuk tidak memilihnya.
22. Jika
soal berupa hitungan (bisa berupa kepadatan populasi, kelimpahan,
jumlah/perubahan jumlah penduduk, atau yang lain), gunakan logika jika
memungkinkan, namun jika tidak ingat-ingat rumus untuk menghitungnya
berdasarkan besaran-besaran yang diketahui pada soal. Catat dahulu semua
besaran yang diketahui, baru menggunakan rumus untuk menyelesaikan
penghitungannya. Yang utama, telitilah dalam menghitung.
23. Jika
ketika mengerjakan soal kalian lupa, tenangkanlah diri, jangan panik
karena lupa. Ingat-ingatlah sesaat, kalau belum juga ingat, cobalah
untuk mengalihkan ke soal yang lain. Jika soal yang lain sudah
dikerjakan, kembalilah untuk mengerjakan soal yang kalian lupa
jawabannya. Jika masih saja lupa setelah berusaha mengingat-ingat,
cobalah catat kata kunci dari soal tersebut untuk kalian cari jawabannya
setelah tes/ujian selesai.
24. Biologi
adalah mata pelajaran yang di dalamnya banyak terdapat istilah-istilah
dalam bahasa latin. Satu-satunya cara agar dalam mengerjakan soal kalian
bisa sukses adalah mengetahui arti dari tiap istilah tersebut. Jika
dalam mengerjakan soal kalian lupa dengan arti/makna istilah-istilah
tersebut, usahakan pada saat mengerjakan soal kalian punya secarik
kertas. Catatlah di kertas itu istilah-istilah yang kalian lupa,
kemudian setelah tes/ujian selesai, segera cari artinya, ingat-ingat
dengan baik agar pada saat tes/ujian berikutnya kalian tidak lupa lagi.
25. Dalam
beberapa kasus, kalian bisa menggunakan anggota tubuh kalian untuk
mengingat-ingat beberapa hal karena tubuh kalian juga merupakan bagian
dari benda hidup. Contoh : peristiwa inspirasi dan ekspirasi pada
pernafasan, gunakan dada dan perut kalian untuk mengamati proses
bernafas. Agar lebih mudah menerapkan trik ini, sebelum kalian
melaksanakan tes, biasakanlah ketika belajar kalian menggunakan anggota
tubuh untuk memahami materi atau untuk menghafalkan.
Untuk Soal Fisika
26. Untuk
soal Fisika yang berupa uraian/kalimat, atau yang dilengkapi dengan
gambar, tabel, grafik, atau diagram, cara mengerjakannya hampir sama
dengan cara mengerjakan soal biologi.
27. Siapkan kertas buram untuk mengerjakan soal yang berupa hitungan. Jika belum ada segeralah meminta kepada pengawas.
28. Jika
soal berupa hitungan dan pada soal diketahui besaran-besarannya, yang
pertama harus dilakukan adalah mencatat dahulu besaran-besaran yang
diketahui beserta dengan nilai dan satuannya. Setelah itu, cek sekali
lagi satuannya, apakah sudah sama atau ada yang harus dikonversi. Jika
ada yang harus dikonversi maka ubahlah sesuai dengan ketentuan secara
matematis. Kemudian tentukan rumus untuk menghitungnya, dan hitunglah
dengan teliti.
29. Jika
ketika mengerjakan soal kalian lupa pada rumusnya, lihat satuan yang
ditanyakan pada jawaban. Contoh : hitunglah kecepatan dari …, pada
pilihan jawaban diketahui satuannya adalah m/s, maka untuk menentukan
rumus kecepatan adalah dengan menggunakan besaran dari satuan m (meter)
dan s (sekon). Besaran dari satuan ‘m’ adalah jarak (s) dan besaran dari
satuan ‘s’ adalah waktu (t). Jadi rumusnya adalah v = s/t.
30. Jika
kalian lupa dengan rumus yang harus digunakan untuk menghitungnya,
perhatikan juga besaran apa saja yang diketahui pada soal. Contoh :
hitunglah energi listrik yang digunakan …, jika pada soal
besaran-besaran yang diketahui adalah beda potensial (V), kuat arus (i),
dan waktu (t), maka ingat-ingatlah rumus yang ‘pantas’ untuk
mengerjakannya, yaitu rumus yang mengandung unsur-unsur dari
besaran-besaran tersebut. Jadi rumusnya adalah, W = V x i x t.
31. Jika
soal berupa hitungan, kalian ingat rumusnya, namun besaran yang
ditanyakan di soal tidak sama persisi urutannya dengan rumus, maka
ubahlah rumus itu secara matematis dengan cara memindahkan besaran lain
ke ruas yang berbeda (kanan atau kiri tanda sama dengan). Contoh :
hitunglah besarnya gaya (F) yang diperlukan untuk memberi tekanan (P)
sebesar … pada luas bidang tekan (A) sebesar …. Ingatlah, rumus utamanya
adalah, P = F/A. Namun jika yang ditanyakan adalah F, maka ubahlah
rumusnya sehingga menjadi, F = P x A. Atau bisa juga menggunakan metode
rumus segitiga.
32. Jika
soal berupa hitungan, kalian lupa rumusnya, dan kalian juga lupa simbol
dari tiap-tiap besarannya, maka hubungkanlah besaran itu dengan istilah
dalam bahasa inggrisnya. Contoh : jika yang diketahui adalah besaran
massa dan percepatan, sedangkan yang ditanyakan adalah gaya, maka
ingatlah…. Gaya (bahasa inggrisnya ‘Force’, sehingga simbolnya ‘F’),
massa (bahasa inggrisnya ‘mass’, sehingga simbolnya ‘m’), dan percepatan
(bahasa inggrisnya ‘acceleration’, sehingga simbolnya ‘a’). Jadi untuk
menentukan rumusnya adalah dengan menentukan dari besaran F, m, dan a,
sehingga menjadi, F = m x a.
33. Jika
kalian mendapatkan soal yang menunjukkan beberapa besaran yang tidak
berhubungan dengan rumus untuk mencari besaran yang ditanyakan, maka
gabungkanlah beberapa rumus. Contoh : carilah besarnya daya listrik,
tapi yang diketahui adalah beda potensial (V), muatan listrik (q) dan
waktu (t), maka gunakanlah rumus, P = V x I, dan gantilah I dangan rumus
I = q/t. Maka rumusnya menjadi, P = V x q/t. Jadi, dalam beberapa
kasus, untuk mengerjakan suatu soal, gabungkanlah beberapa rumus yang
saling berhubungan.
34. Jika
dalam soal hitungan, angka yang diketahui berupa angka desimal yang
banyak menggunakan angka nol, maka untuk mempermudah, ubahlah ke dalam
bilangan berpangkat. Contoh : diketahui koefisien muai suatu benda
adalah 0,000011, maka ubahlah angka itu menjadi 1,1 x 10-5 agar dalam penghitungannya menjadi lebih sederhana dan lebih mudah juga untuk penyelesaikan soalnya.
Untuk Soal Kimia
35. Untuk
soal Kimia yang berupa uraian/kalimat, atau yang dilengkapi dengan
gambar, tabel, grafik, atau diagram, cara mengerjakannya hampir sama
dengan cara mengerjakan soal biologi dan fisika.
36. Untuk
soal Kimia yang berupa hitungan dengan menggunakan rumus, teknis dan
cara mengerjakannya hampir sama dengan cara mengerjakan soal Fisika.
37. Jika
pada soal menunjukkan terjadinya reaksi kimia, yang sangat perlu
diingat dalam ilmu Kimia, selain harus mengetahui besaran-besaran fisik
yang umumnya digunakan dalam penghitungan, juga harus benar-benar hafal
nama unsur dan simbolnya. Ini mutlak harus dihafalkan.
38. Jika
dalam sebuah soal disajikan sebuah reaksi kimia, pastikan bahwa reaksi
kimia tersebut sudah dalam keadaan setara, artinya koefisien reaksinya
sudah memenuhi hukum kekekalan massa. Jika koefisien reaksinya belum
setara, setarakanlah dahulu. Dan yang perlu diperhatikan juga adalah
bilangan oksidasi dari tiap unsur atau molekul yang bereaksi.
39. Untuk
menentukan nama suatu senyawa, atau untuk menentukan rumus molekul
suatu senyawa, yang sangat perlu untuk diperhatikan adalah mengetahui
muatan suatu ion atau mengetahui bilangan oksidasinya (untuk atom maupun
untuk senyawa ketika berada dalam bentuk ion), sehingga nantinya akan
dihasilkan suatu senyawa baru yang netral.
Penutup
40. Sebelum
mengumpulkan lembar jawaban, cek kembali identitas (nama, nomor
peserta, kelas, dll), teliti lagi secara menyeluruh apakah semua soal
sudah dijawab, jika ada yang terlewat atau belum selesai mengerjakan,
gunakan waktu yang masih tersisa untuk segera menyelesaikannya. Dan
tepat sebelum lembar jawab dikumpulkan, berdoalah agar dari usaha yang
telah dilakukan akan mendapat hasil terbaik. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar